Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Bekal Dasar, saya Menulis

Mengenai menulis, usia tidak akan menjadi penghalang seseorang untuk memulai menjadi penulis. Saya rasa, menjadi penulis merupakan peluang yang sangat baik karena sejalan dengan kematangan usia, pengalaman pun sudah terbilang banyak dan dapat dituangkan dalam sebuah tulisan. Tidak aka nada kata terlambat untuk sesuatu hal yang positif, meski sudah memasuki usia yang produktif, saya masih bisa berunjuk gigi dengan tulisan-tulisan saya. Dukungan dari diri sendiri , adalah hal terpenting. Hal yang tidak bisa dipaksakan ataupun dilakukan oleh orang lain karena segala sesuatu untuk menentukannya adalah diri kita sendiri. Minat , hal utama yang perlu ditumbuhkan dalam diri sendiri. Huh, seperti cerita saya pada postingan sebelumnya, saya tercatat sebagai mahasiswa desain komunikasi visual, bukan mahasiswa ilmu komunikasi, jurnalistik, atau sastra yang mungkin sedikitnya mempelajari tentang penulisan. Mencita-citakan profesi sebagai penulis saya rasa tidak ada salah. Penulis merupakan altern

Designer ?

Sekarang ini memang saya tercatat sebagai mahasiswa Desain Komunikasi Visual disalah satu Universitas di Surabaya. Mengenai ini, memang saya tidak begitu mencintainya. Keseringan ditanya kenapa saya bisa kecemplung didkv ? saya sampai bosen jawabnya. Lantaran karena paksaan orang tua atau bagaimana, entahah. Saya tidak begitu memahaminya juga. Sedikitnya ya saya dapat mengambil ilmu dari sini meskipun saya tidak mencintainya. Kuliah saya seringkali berantakan, dikatakan harus mengulang beberapa mata kuliah. Ditanya sebab akibat ? saya sering bolos karena saya tidak menyukai mata kuliah itu mungkin, atau saya sering bolos karena saya tergiur dengan uang hasil kerja freelance-an saya. Sejak semester I saya sudah mulai menekuni freelance designer, meski design saya terbilang masih acak-acakan dan tidak bagus. Saya tidak suka menggambar, hasil gambaran saya selalu buruk. Tapi saya sangat menyukai menulis. Itulah, sekalinya saya kerja freelance harus selalu ada 1-2 orang lagi dibelakang say

Kebahagiaan Baru, Kamu...

Kamu mengenalkan namamu begitu saja. Sesuatu hal yang mungkin adalah biasa aku temui. Namun namamu berbeda, meski namamu mungkin biasa aku dengar. Kalau semuanya biasa, kenapa aku begitu tertarik denganmu ? Awalnya memang biasa dan sederhana, selayaknya sebuah pertemanan. Kurasa semua sama saja, atau aku tidak sadar namamu memberi perasaan aneh ? entahlah. Dibanding dengan teman lelakiku yang lain, aku menaruh harap besar pada namamu. Apakah kau sudah menganggap aku wanita special meskipun kita tidak memiliki status yang jelas ? haiiih senyumku membawa aku jauh lebih dalam untuk hal ini, hanya saja aku masih merasakan aneh. Sesekali aku bertanya pada kaca, tapi memang tidak pernah ada jawaban, yang jelas-jelas terlihat adalah muka kusamku sendiri. Saat bertemu, kita tidak banyak bicara. Mungkin hanya sesekali saling mencuri pandang. Entahlah, karena kamu memang orang pendiam yang bisa dibilang sangat bertolak belakang dengan kepribadianku yang banyak omong, atau karena kita sama-sama m