Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

PONSEL

oke, sebut saja ini sebagai "etika ber-ponsel" , dimana kalian perlu menempatkan diri, kapan waktu untuk memberi perhatian pada handphone dan kapan sepenuhnya perhatian kalian ada pada orang-orang disekitar.  sibuk sendiri dengan handphone kadang bisa jadi "trouble maker" banget. like a.. ketika menghabiskan waktu dengan keluarga, teman, atau pacar, sudah sepatutnya kita fokus untuk berinteraksi dengan mereka - bukan dengan handphone . right ?  ketika saya sedang berada dalam "killing time" bersama sahabat-sahabat saya, sebisa mungkin saya akan menjauhkan ponsel dari tangan saya. begitu juga sahabat-sahabat saya - akan saling tegur. kita benar-benar menerapkan aturan, tidak ada yang diijinkan bermain dengan ponselnya ketika sedang berkumpul. semua ponsel dikumpulkan ditengah meja.. dan kita bisa asik berbagi cerita.. benar-benar menikmati quality time bersama. ketika saya berada dalam "killing time" bersama pacar saya, sebisa mungk

Begitu Saja.

ketika berusaha keras mengingat apa yang ku katakan saat itu, aku tidak berhasil, ah sungguh. yang aku ingat adalah bagaimana aku menyampaikannya, aku berbicara dengan kalimat yang terputus-putus, perlu jeda untuk memikirkan kata-kata apalagi yang akan ku keluarkan. aku bahkan kebingungan sendiri dengan perkataan yang keluar dari mulutku. aku jadi serba salah. setidaknya saat mengatakan itu, aku nyaman-nyaman saja. dan sebenarnya, dia tidak benar-benar memperlakukanku dengan buruk. dia hanya tidak jarang 'tidak' melibatkan aku dalam aktivitasnya, itu berarti hampir 99% aku tidak dilibatkan tetapi dia selalu terlibat dengan kebanyakan aktivitasku. dia hanya tidak pernah memedulikanku tetapi dia teramat sangat mengkhawatirkanku. dia hanya terlalu punya banyak waktu, hingga membuatku begitu iri. setidaknya itu lebih baik daripada dia meninggalkanku, kan ? jadi aku tidak bermasalah dengannya. aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri. itu saja. 

Saa-Yang.

kamu jelas biasa-biasa saja, bahkan bisa ku bilang - bukan typeku sama sekali. rambutmu lebih sering berantakan ketimbang tersisir rapi. kamu lebih memilih celana jeansmu yang robek-robek ketimbang celana kain. dengan santai kamu peragakan joget-joget dikeramaian yang bagiku itu memalukan. ah, sungguh tidak ada sisi dirimu yang membuatku ingin mengungkapkan kata-kata istimewa. aku nyaman, cinta - sudah itu saja. baru denganmu aku belajar mengolah banyak rasa. baru denganmu nuansa percintaanku berbeda.  kita memang saling jatuh hati, tak berpelak lagi. sesekali kamu merengek manja, minta diperhatikan. pun bukan cuma sekali kamu mengeluh agar aku lebih ringan menunjukkan kata sayang. lebih sering ku tanggapi protesmu dengan lelucon ringan, aku harap kamu tau bukan itu yang ku maksudkan, bukan disisi itu permainan yang sedang kubangun bersamamu. sebelumnya aku meminta maaf atas kekecewaan yang ku timbulkan. alih-alih panggilan sayang, hehe kamu akan lebih sering melihatku

Selagi Hatiku Masih Punya Ruang

aku sempat meyakini, aku bisa merubahmu dengan perangkat sesedarhana ini - cinta. naifnya. kini aku tak punya pilihan, aku harus menjadi dewasa dengan berhenti mengharapkan sesuatu yang 'memang' sulit dicapai realita. realita yang jatuh kepelipis tiba-tiba. aku tak bilang ini mudah. namun saat segala hal sudah ku coba untuk melakukan, semuanya terasa begitu lega. pada akhirnya memang disetiap perjuangan yang tak pernah dihargai akan terlahir kata "menyerah." tenang saja, Mas. aku tak akan pernah melupakan siapa saja yang pernah mengikatku dalam sebuah hubungan, termasuk kau. hanya kutinggalkan.  aku benar-benar meninggalkanmu sekarang, selagi hatiku masih punya ruang untuk cinta yang akan datang.

Iya, Ada Hati Yang Dibuat Miring Pemikiran.

segalanya datang dan pergi dalam perubahan tak bermakna. dia tak pernah diwujudkan maupun dimatikan. bukan indah sebagian maupun jelek sebagian. tidak pula keindahan ini akan tampil dalam imajinasi seperti kecantikan atau ketampanan wajah. dia memperlihatkan bahwa bahasa tidak mampu membahas tentang yang berada diluar jangkauan konsep dan akal. entahlah, ini mitos atau konsepsi imajiner lain tentangnya. ada hati yang dibuat miring pemikiran. ada penggerak yang tidak digerakkan yang mengakibatkan semua bergerak - karena - pastilah setiap pergerakan mempunyai sebab yang dapat dilacak. datang kepada pikiran orang yang mengenalnya melampaui pikiran. dikenal dalam puncak keterjagaan yang membukakan pikiran. realitas yang aktif didalam akal manusia yang menerenungkannya.  entahlah, nalar tak bisa disangkal atau mari kita lampaui saja dengan gamblang. dia mengikat kita kembali pada lingkaran tak berujung dalam rangkaian yang tak sedikit sarat derita. namun jika mampu meng

Hi, Rasendrya

since the very long time you are there, I have a few words that I really wanted to say.  .....   until a miracle come.. no more reason for you to ignore I say - no more forget have a chat with me everyday.   there is no word now, woo oo I can really say "yaa".  so lucky to have your kidness eternity, Rasendrya .  

Is It Getting Better ? Much Better.

"good morning." "hmm." okay, I'm not in good mood.  "kau baru kehilangan seseorang..." dia benar-benar memecah kesunyian.  oke, mungkin dia sudah mendengar dari orang lain sepanjang hari ini.  "hatimu hancur ? is it getting better ?" lanjutnya lagi.  "much better ." sahutku singkat. batinku, orang bodoh juga tau, siapa yang hatinya tidak hancur telah kehilangan seseorang, batinku. tapi detik itulah aku merasakan persaaan aneh. jantungku berdetak perlahan, tidak terburu-buru seperti semalam. rasa rileks yang nyaman dan melegakan yang entah muncul dari mana tiba-tiba menyergapku pagi-pagi. aku benar-benar merasakan bebas tanpa beban. ku pikir aku tidak bisa tanpanya, tapi kenapa bisa aku tidak kenapa-kenapa  sekarang ? bahkan aku merasa lebih baik dari sebelumnya. ku pikir aku akan merasa berat meninggalkannya, tapi kenapa bisa aku tidak kenapa-kenapa sekarang ? bahkan aku merasa ringan seringan-ringannya untuk te

Trash Car

... menyenangkan berpelukan denganmu didalam sini, meski sempit.  menertawakan ketidaknyamanan, ataupun berbagi kemarahan saat menemukan ketidakadilan.  "geseran. aku gak nyaman duduk seperti ini. gimana aku mau mulai berbagi cerita." "kamu, maunya dingerti tapi gak mau ngerti." "ah, kamu, udah tau aku cemburuan. digodain mulu." "pekerjaanku terlalu.. bla..bla..bla.." "aku capek, aku lelah." "konser musik itu asik. kamu harus ikut." "pertunjukan wayang itu lebih klasik, kamu juga harus ikut." .. dan blah blah blah.

Yasudah

ku biarkan saja kau pergi. aku tidak perlu membela diri kepadamu.  aku sudah bicara - kau tidak suka. yasudah. 

Souvenir

"kau suka hadiah ? perhiasan ? cincin ?"  secara umum tidak, kecuali kadang-kadang bila istimewa, pemberian orang-orang.  aku tidak - sedang mengumpulkan souvenir. souvenir.. sesuatu yang bisa kau masukkan ke tasmu saat kau pergi  oh, jantungku cukup berdebar memualkan. hahaha

Happy 19 March.

ah tuan, aku selalu suka caramu membuat jeda diantara kita. tapi aku tak habis pikir, bagaimana mungkin seseorang sepertimu meninggalkan rasa cinta dihati yang menetap selamanya - dengan cara seperti ini ? ah tuan, aku selalu suka caramu membuat jeda diantara kita. sekiranya dia : cinta memang buta, dan aku : sudah gila. tapi rindu setia menuntun kita. ah tuan, aku selalu suka caramu membuat jeda diantara kita. pergiku tak pernah tergesa-gesa, terhitung hingga hari ini, 19 Maret, 5tahun usia cinta. aku tetap melangkah pelan-pelan, berharap kau bisa berubah pikiran. ah tuan, aku selalu suka caramu membuat jeda diantara kita. rupa-rupanya cinta ini sudah mengakar. tak sudikah kau membuat buanganya kembali merekah ? Happy 19 March.

Apa Kabarmu, Rindu ?

"apa kabarmu, mas ?" aku ? aku baik-baik saja. tak usah cemaskanku. pun aku yakin bantal tidurmu tak penuh dengan kecemasan sepertiku.  perihal menyimpan nyeri aku masih bisa.. aku masih sanggup. aku baik-baik saja. tak usah cemaskanku. tapi jika ku katakan "aku rindu." masihkah kau menyambut dengan "aku akan kesana menemuimu" seperti biasa, lewat pesan singkat dihandphonemu ?

Tahu Diri (Hai, Selamat Bertemu Lagi)

hai, selamat bertemu lagi. aku sudah lama menghindarimu. sialku-lah kau ada disini.  sungguh tak mudah bagiku. rasanya tak ingin bernafas lagi.. tegak berdiri didepanmu kini, sakitnya menusuki jantung ini, melawan cinta yang ada dihati. dan upayaku tahu diri, tak selamanya berhasil apabila kau muncul terus begini, tanpa pernah kita bisa bersama. pergilah... menghilang sajalah lagi. bye, selamat berpisah lagi. meski masih ingin memandangimu. lebih baik kau tiada disini.  sungguh tak mudah bagiku, menghentikan segala khayalan gila, jika kau ada dan ku cuma bisa meradang menjadi yang disisimu. membenci nasibku yang tak berubah.  berkali-kali kau berkata, kau cinta tapi tak bisa.  berkali-kali ku telah berjanji, menyerah.

Will You Love The Next Morning ?

Yes, I Will. cause when you wake up the next morning, I want to be the air you breathe. cause the distane won't let me to see you the next day. Yes, I Will. cause when you wake up the next morning, I want to be the daylight on your heavenword. cause my brittle can't resist againt the distance in time.  Yes, I Will. cause when you're up all night 'till tomorrow, I want to say everything to you. cause I'm out of patience to your sense, your initiative, your everything.  Yes, I Will. cause when you got too happy the next day, I'd like you to remember on the disappointment that I heal with simple. ... that your wracked instantly. ... that you let it rooted flighty. ... that you let it covered carelessly. Yes, I Will. cause when you feel that I;m not on your sight the next morning, I just want to say that there is something that let us to be as one, hinted us to get the more hype in our relationship, until tomorrow, until countless of t

Sampaikan Pada Cinta, Aku Baik-Baik Saja.

jangan meremehkan cara pejuang terluka yang sedang memulihkan diri sesekali beristirahat. mencintaimu itu sulit. sangat sulit. hal paling menguras keberanian yang pernah kulakukan didalam hidup, dan itu menjelaskan banyak hal. tetapi bagaimanapun, aku ‘telah-akan’ tetap melakukannya, mencintaimu. aku tau maksud tidak masuk akal itu. aku memang remuk sepenuhnya dikakimu, hanya karena kau duduk sangat tenang, bukan ? atau akan ku buat masuk akal, menjauhkanmu dari hati sebisa-bisanya. mencoba beberapa hal agar kuat. menonton pertunjukan wayang atau parade budaya selama mungkin, mengikuti arus air didalam goa berjam-jam, melahap buku semauku, membunuh waktu dengan sahabat-sahabat gilaku, tapi tetap saja, semuanya berakhir didalam selimut yang membungkus seluruh bagian tubuhku dan terisak-isak. hanya terisak dan terisak karena semua alasan yang dengan kejam menghantamku seperti ditinju bertubi-tubi. hahaha “iya, aku tidak akan sebercanda ini untukmu. aku baik-baik saja”.

Longgar-pun Belum Cukup Benar

"kau terlihat terlalu menyiksa dirimu sendiri." katanya kepadaku saat kita sedang duduk di cafe ini lagi. dengan bertambah dinginnya musim hujan yang hampir membuat kita tidak mungkin tetap berada diluar. aku menggosok-gosok lengan. "kau salah, aku merasa lebih berdaya karena mempertahankannya." dia terlihat khawatir dan mengamatiku "aku ragu." "aku sedang berusaha. aku memang agak kusut. ini seolah aku tidak bisa berdiri diatas kakiku sendiri." "tidak bisakah kau bersikap longgar kepada dirimu sendiri ?" "itulah yang ku lakukan saat ini, bersikap longgar kepada diri sendiri." "oh begitu yang kau sebut longgar ? dan laki-laki itu sebagai krukmu ?" "kenapa ? menurutmu itu akan membuatku patah ? bahwa sekarang aku adalah wanita yang melekat yang tidak bisa berdiri di atas kedua kakinya sendiri ?" dia memucat, beberapa saat ia berkata muram "yang kau maksud dengan p

The Last Love Letter (Tuan, Kau Lupa Tak Memberiku Cara Untuk Mengatasi Sebelum Kau Pergi)

aku berusaha menjaga suaraku agar tetap keras dan  tak nampak bergetar sehingga kau nyaris menduga aku tak begitu sedih. “katakan padaku sekali lagi dengan jelas. bahwa semua yang kita jalani ini sudah melebihi batas wajar, dan kau memilih untuk memberhentikannya disini karena kehilangan rasa sabar. katakan padaku sekali lagi dengan jelas. bahwa kau benar-benar lelah, dan tak ingin lagi melihatku berusaha berubah. “ mungkin kalimat darimu itu bisa ku jadikan ‘tameng’ untuk membiarkanmu pergi dengan ikhlas. aku lupa menghirup udara normal. semuanya terasa sesak. laki-laki ini baru saja mengatakan bahwa ia tak mendapat apa-apa dari hubungan ini. more than a lot, you give me nothin’. you’re free to go. aku hanya bisa menatapnya, dengan lengkungan bibir yang ingin mengarah kebawah tapi sekuat mungkin aku berusaha menahannya. we hurt each other then we do it again , begitulah adanya. sekarang laki-laki itu telah benar-benar pergi menjauh, kurasa takkan kembali. aku in

Aku Tau - Dia Tak Datang Menjemputku

jam berdentang sepuluh kali. aku hanya berusaha menahan gemuruh didada. tapi tiba-tiba saja aku ingin menangis. “are you crazy ?” teriaknya lembut tapi penuh emosi, sahabatku. saking meluapnya emosi itu, sampai-sampai aku bisa merasakannya, gemuruh didada semakin membuncah. tapi persoalannya tidak sesederhana itu dimataku. aku merasa jadi korban. ….. dia memang penuh kejutan. “kamu cantik sekali malam ini.” ucapannya membuyarkan lamunanku. “hanya malam ini ?” dia menyeka bibirnya dengan serbet makan, lalu tersenyum. “kamu selalu cantik. tapi malam ini kamu luar biasa cantik, sayang.” jantungku berdegub resah saat melihat kelembutan yang terpancar dari matanya. “mungkin karena gaun yang kau hadiahkan.” dia menggeleng. “bukan gaun itu yang membuatmu cantik, tapi kamu yang membuat gaun itu terlihat lebih indah.” “gombal !” gerutuku, berusaha menyembunyikan wajah yang aku yakin semakin merona ini. ….. dia memang penuh kejutan. caranya memelukk

Period.

awalnya aku tak paham. aku mencoba menyibukkan diri kalau dia pulang larut malam, katanya sih urusan pekerjaan. memperhatikan langit yang selalu bisa membuatku merasa tenang, sampai menghabiskan malam bersama teman-teman, cekikikan. tetap aku tak paham. saat dia lagi dan lagi hingga bermalam-malam tanpa kabar, katanya sih tetap urusan pekerjaan, bantu rekan. aku mencoba menyibukkan diri membuat tulisan fiksi, yang tokoh-tokohnya adalah ciptaan ilusi.lalu aku kembali memperhatikan langit yang selalu bisa membuatku merasa tenang. dalam sekejap suasana berjalan seperti tanpa beban. barangkali perilaku dia yang seperti itu menyeretku untuk ikut seperti itu juga, barangkali. sungguh luar biasa, unik bin aneh. tak bisa dijelaskan dengan akal sehat, atau mungkin akal sehatku ini sudah kurang sehat hingga tak mampu mencerna fenomena itu ? oh, maafkan saja aku, mungkin aku kurang mengerti dia. iya, anggap saja begitu, aku sama sekali tak mengerti dia. setiap hari baik dia maupu

Pagi, Menjengkelkan.

\ semalam aku senang karena keinginanku untuk mengatakan padanya terpenuhi – mengatakan apa yang selama ini kusimpan rapat-rapat dalam hati – terjaga pasti oleh skat-skat yang ku bangun sendiri. pagi ini, melihat reaksinya, aku jadi jengkel lagi.  aku merasa dia tak melakukannya dengan sepenuh hati. didengarkan kemudian terpaksa dilakukan. itu saja tak lebih ! 

An Empty Home

apa yang kamu rasakan ketika seharian sibuk dikantor ? dimaki-maki client atau customer (barangkali) ? pekerjaan terasa menumpuk karena partner kerja kurang beres hingga harus lembur karenanya ? belum lagi tak ada dispensasi untuk keterlembatan esok pagi pasca lembur hingga larut. dan ulah Bos yang menyuruh ini itu lagi lagi dan lagi tanpa kenal waktu ? ditambah pula harus mengeluarkan tenaga extra dan kesabaran karena jalanan macet dimana-mana… ( dan satu lagi dengan kekasih ‘rewelan’ yang sering mengatakan padamu bahwa dia tak bisa menunggu waktu satu minggu dulu untuk bertemu, dan yang jarak antara kantor – rumahmu – rumah’nya’, harus kau lewati 2-3jam, dan 3 musim. duh maaf yaa mlipir curhat). kamu pulang… to an “empty home” ? apa yang kamu rasakan ketika sampai didepan pintu tempat tinggalmu, kamu membukanya.. dan yang menyambut kehadiranmu hanyalah, suara angin yang tak sadar mengikutimu ketika kamu membuka pintu, lalu menyeruak masuk kedalam tubuhmu, dingin. atau sua

Because ? ( ..for us to find.)

we were given :  two hands to hold, two legs to walk, two eyes to see, two ears to listen. but why we just have only one heart ?

Sampai Nanti, Tuan.

iya, daaah.  Sampai Nanti, Tuan. kembalilah setelah kau benar-benar merasa baik, aku tentu akan menunggu.

New Year Eve Party 2015

biarlah semua ini terjadi seiring perjalanan kehidupan yang tidak pernah berhenti - berubah - berekspasi - dan berkembang ! biarlah semua rasa ini juga mengalami perubahan untuk berkembang dan berkembang terus. biarlah aku memahami sesuatu sesuai dengan kapasitas pemahamanku saat ini. harapanku, mudah-mudahan ditahun depan dan seterusnya aku selalu bisa mengikuti perubahan kehidupan yang selalu dinamis. kehidupan yang selalu mengalir dan tidak berhenti bergerak. Happy New Year 2015. Glad to spend the night with the beloved one, and... it's you, Mas !!!