Langsung ke konten utama

An Empty Home



apa yang kamu rasakan ketika seharian sibuk dikantor ? dimaki-maki client atau customer (barangkali) ? pekerjaan terasa menumpuk karena partner kerja kurang beres hingga harus lembur karenanya ? belum lagi tak ada dispensasi untuk keterlembatan esok pagi pasca lembur hingga larut. dan ulah Bos yang menyuruh ini itu lagi lagi dan lagi tanpa kenal waktu ? ditambah pula harus mengeluarkan tenaga extra dan kesabaran karena jalanan macet dimana-mana… ( dan satu lagi dengan kekasih ‘rewelan’ yang sering mengatakan padamu bahwa dia tak bisa menunggu waktu satu minggu dulu untuk bertemu, dan yang jarak antara kantor – rumahmu – rumah’nya’, harus kau lewati 2-3jam, dan 3 musim. duh maaf yaa mlipir curhat). kamu pulang… to an “empty home” ?

apa yang kamu rasakan ketika sampai didepan pintu tempat tinggalmu, kamu membukanya.. dan yang menyambut kehadiranmu hanyalah, suara angin yang tak sadar mengikutimu ketika kamu membuka pintu, lalu menyeruak masuk kedalam tubuhmu, dingin. atau suara jangkrik (karena tempat tinggalmu kebetulan bersebelahan dengan sawah mungkin.), atau lampu yang sudah padam, gelap, sunyi, kosong. atau lampu yang masih terang-benderang dan ‘when I look at my astroboy’ dirumah, ‘when I come home to see my mom’s waiting for me’ kemudian menanyakan bagaimana pekerjaanmu hari ini.. tapi tetap saja, your place is empty.

kamu merasa kesepian ? merasa sepikah ? atau biasa aja, membuka pintu, menyalakan lampu kalau memang lampu sudah padam. atau cuek aja, membuka pintu, meluangkan waktu hanya beberapa detik untuk melihat orang-orang yang mengasihimu tertidur diruang tamu (yang mungkin menungguimu). atau malah tidak merasa apa-apa, yang terbayang hanya segera mandi, dan masuk ke kamar, lalu melakukan aktifitas-aktifitas berikutnya (I spent the whole night with… anything.. nonton TV, DVD, chatting, baca komik, apapun.) sampai ngantuk, tidur, bangun pagi dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya,  tanpa perasaan sedih atau kesepian sama sekali ? atau.. kamu pura-pura menikmatinya ?

… beberapa lama kemudian ‘I was getting tired.’ oke, kamu bisa menghabiskan waktu dengan berkumpul bersama sahabat-sahabat, ngomongin hal yang gak penting, ketawa-ketiwi. atau kamu bisa menghabiskan waktu bersamaku, bercerita tentang apapun. tapi ‘I got to get home’, kan.
ketika kamu ditanya apakah kamu merasa sepi. kamu bilang kenapa mesti merasa sepi, enjoy kok. ‘oh, and I was lying’. yaa, kamu merasa, tapi kamu menyangkalnya.

kamu yang masih berlari-lari dan mencari-cari. ingatlah waktu tidak bisa berputar kebelakang. so be grateful for what you have right now. before someday, you might regret every words you said or every things you did.


… it’s always wonderful to have someone to come home to. *halah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar-Kabar Lagi Nanti !

Apa kabar berkali-kali kau bilang "goblok" separuh bagianku ini ? Tapi aku ganti baru sekali saja, kau bilang sakitnya setengah mati ! 🤣 Lalu pernah tidak kau tanyakan bagaimana kabar ku begini ? Biar tidak hanya melalu kamu yang tidak boleh tersakiti. Oke, aku nanti kabar-kabar berikutnya.. Pokoknya kamu harus bahagia ! Kamu harus menang seenaknya. Ya !

Aku Menyayangkan, Sayangnya...

sayangnya, aku bukan tipikal wanita yang berjuang lebih keras dari umumnya hanya untuk laki-laki sepertimu. sayangnya, aku lebih memilih tidak lagi peduli daripada harus memaafkanmu berulang untuk kesalahan yang selalu sama.  sayangnya, aku lebih membutuhkan laki-laki yang penuh pengertian lebih ketimbang laki-laki yang penuh tuntutan. sayangnya, aku lebih menghargai laki-laki yang mau diajak susah ketimbang laki-laki yang maunya enak saja. sayangnya, aku bukan wanita yang membiarkan laki-lakiku mengencani wanita lain. sayangnya, aku wanita yang tidak bisa tinggal diam ketika aku dikecewakan, bahkan aku bisa membalasnya jauh lebih menyakitkan. sayangnya, aku wanita yang lebih memilih untuk mengakhiri daripada menjalani hanya dengan kesakitan. sayangnya, aku wanita yang susah memberi kalau kepercayaan sudah disia-siakan. sayangnya, aku lebih mendengarkan kata hatiku untuk meninggalkan, daripada kata-kata tanpa usahamu agar aku tetap tinggal. sayangnya, aku adalah aku, aku bukan aku yang...

P.A.I Pertama di Semester 6

17 Februari 2014. kuliah perdana di semester 6. kali pertama dapatkan mata kuliah pendidikan agama islam. semoga menjadi semster yang berkah (syukur-syukur tidak ada mata kuliah yang tertinggal lagi seperti di semester-semester lalu yang tidak pernah 'tidak' meninggalkan satu - dua matakuliah disetiap tanggal KRS-annya). dosen baru : Bpk. Haris. (yaa, sudah ku duga dalam kelas ini aku akan bertemu dengan dosen baru. karena sejauh ini wajah-wajah dosen lama rasanya tidak ada yang pas kalau ngajar agama. wajahnya terlalu berkesenian, bukan berkeagamaan - tapi bukan berarti mereka tidak beragama loh yaa) whahaha bilangnya, Bapak haris ini pernah mendapatkan beasiswa kuliah di Sudan, dan di Al-Azhar. dan bilangnya, beliau sangat senang mengajar P.A.I (Pendidikan Agama Islam) "selain mendapat gaji dari instansi, saya juga mendapatkan pahala dari Allah." begitu sih paparnya. pertemuan pertama ini membahas tentang 'Ketuhanan'. Roh Islam ( Tauhid yang berarti keyakina...