Langsung ke konten utama

Our Togetherness

saat itu, terbilang saya sedang jatuh terlalu dalam disebuah lautan, dia datang seakan dengan uluran tangan menuntun saya kembali kedaratan karena saya tidak bisa berenang.    hahaha... menapaki jalan baru, yang masih sangat panjang saya bilang. iya apa saya bisa ? 
 
saat pasangan lain asik merayakan tanggal jadiannya tiap bulan, disini saya malah jadi orang yang melupakan. jadi, pasangan saya sibuk sendiri kasih saya surprise ini itu. padahal, bagi saya itu bukan sesuatu yang terlalu penting untuk sebuah perayaan. cukup "semoga bulan depan kita masih bisa jalan bareng" , lalu saya ajak dia makan di warteg, pecel lele... nikmat hahaa beruntungnya perut saya juga dia sama-sama perut rongsokan, urusan makanan apa aja masuk.
 
bla.. bla.. sekian waktu, saya makin kurus, makin gak seger, rasanya muka selalu kusem, tidak enak dipandang. takut pacar ngilang. perempuan mana yang tidak merisaukan hal seperti ini ? yang gemuk pingin kurus, yang kurus pingin gemuk. "udah, segitu aja tetep cantik kok, kamu kurus kamu gemuk bukan jadi masalah !" . 
 
sesekali ketika kita pulang larut malam dengan bersepeda, jalanan sudah sepi. nah, teriak-teriaklah kita disitu, padahal saya peluk erat dia dari belakang, terkesan kita lagi jauh-jauhan sambil berteriak. "nanti aku mau punya 2 anak dari kamu, laki-laki dan perempuan, namanya banyu... biru..." ... "gak, aku mau punya anak kembar. laki-laki ! nanti mereka kita sekolahin bola di Jerman"
 
saat itu, dalam sebuah pertengkaran. tiba-tiba dia datang kerumah, tanpa kabari saya. dia menemui orang tua saya. ceritalah dia kepada orang tua saya tentang hubungan kita ini, bla.. bla.. yang saya dengar dari balik pintu kamar saya "ini hubungan kalian, selesaikan sendiri sama bella. ayah ibu cuma bisa mendukung". 
 
entah dia laki-laki super nekat atau benar-benar serius dengan saya. malam itu.. "bu.. pak.. saya serius dengan bella. kalau boleh saya mau nunggu bella sampai selesaikan kuliahnya 4th lagi" (jeng-jeng, seketika ruang tamu dirumah saya terasa hening). syukurlah ayah saya segera menjawab "tanya sama bella saja. kalau hubungan kalian tidak sampai dibawa kepernikahan, anggaplah bella adikmu." terbilang selisih usia saya dengan dia jauh, wajar kalau saya jadi momongannya.
 
dan ketika saya melakukan kesalahan fatal dalam hubungan kita, terakhir saya mengingat "apa caraku salah mendidik & menjaga kamu ?" , setelahnya... saya tidak bisa merasakan sosok seperti dia yang menuntun saya menapaki jalan yang masih panjang ini.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar-Kabar Lagi Nanti !

Apa kabar berkali-kali kau bilang "goblok" separuh bagianku ini ? Tapi aku ganti baru sekali saja, kau bilang sakitnya setengah mati ! 🤣 Lalu pernah tidak kau tanyakan bagaimana kabar ku begini ? Biar tidak hanya melalu kamu yang tidak boleh tersakiti. Oke, aku nanti kabar-kabar berikutnya.. Pokoknya kamu harus bahagia ! Kamu harus menang seenaknya. Ya !

Aku Menyayangkan, Sayangnya...

sayangnya, aku bukan tipikal wanita yang berjuang lebih keras dari umumnya hanya untuk laki-laki sepertimu. sayangnya, aku lebih memilih tidak lagi peduli daripada harus memaafkanmu berulang untuk kesalahan yang selalu sama.  sayangnya, aku lebih membutuhkan laki-laki yang penuh pengertian lebih ketimbang laki-laki yang penuh tuntutan. sayangnya, aku lebih menghargai laki-laki yang mau diajak susah ketimbang laki-laki yang maunya enak saja. sayangnya, aku bukan wanita yang membiarkan laki-lakiku mengencani wanita lain. sayangnya, aku wanita yang tidak bisa tinggal diam ketika aku dikecewakan, bahkan aku bisa membalasnya jauh lebih menyakitkan. sayangnya, aku wanita yang lebih memilih untuk mengakhiri daripada menjalani hanya dengan kesakitan. sayangnya, aku wanita yang susah memberi kalau kepercayaan sudah disia-siakan. sayangnya, aku lebih mendengarkan kata hatiku untuk meninggalkan, daripada kata-kata tanpa usahamu agar aku tetap tinggal. sayangnya, aku adalah aku, aku bukan aku yang...

P.A.I Pertama di Semester 6

17 Februari 2014. kuliah perdana di semester 6. kali pertama dapatkan mata kuliah pendidikan agama islam. semoga menjadi semster yang berkah (syukur-syukur tidak ada mata kuliah yang tertinggal lagi seperti di semester-semester lalu yang tidak pernah 'tidak' meninggalkan satu - dua matakuliah disetiap tanggal KRS-annya). dosen baru : Bpk. Haris. (yaa, sudah ku duga dalam kelas ini aku akan bertemu dengan dosen baru. karena sejauh ini wajah-wajah dosen lama rasanya tidak ada yang pas kalau ngajar agama. wajahnya terlalu berkesenian, bukan berkeagamaan - tapi bukan berarti mereka tidak beragama loh yaa) whahaha bilangnya, Bapak haris ini pernah mendapatkan beasiswa kuliah di Sudan, dan di Al-Azhar. dan bilangnya, beliau sangat senang mengajar P.A.I (Pendidikan Agama Islam) "selain mendapat gaji dari instansi, saya juga mendapatkan pahala dari Allah." begitu sih paparnya. pertemuan pertama ini membahas tentang 'Ketuhanan'. Roh Islam ( Tauhid yang berarti keyakina...