Langsung ke konten utama

Beragam... Keberagaman...

Arrigo, tinggi, berkulit putih bersih, hidung mancung, alis lebat, bermata cokelat, blesteran spanyol, tampan. tidak pernah memilih lahir dari rahim yang mana, rahim beragama apa, bertahtakan apa. bila lantas memilih untuk beragama katolik, lalu buddha ? itu pilihan Arrigo. pilihanmu... hakmu...

Tumila, tidak begitu tinggi, berkulit cokelat, ikal, sunda, bermata hitam. juga tidak pernah memilih lahir dari rahim yang mana, bersuku apa, beretnis apa. bila lantas terbentuk dan terbangun menjadi seorang muslim ? itu keyakinan Tumila. semua orang berhak memilih keyakinannya masing-masing bukan ?

Bilamana kita berbeda dalam beberapa hal ? haruskah kita berdebat atasnya ? bertarung diatasnya ? memang ada terlalu banyak perbedaan antara Arrigo dan Tumila. Arrigo spanyol, Tumila sunda. Arrigo buddhis, Tumila muslim. haruskah kita memaksa untuk menjadi serupa ? 

Coba kalau segalanya serupa. stagnan... tidak akan ada persilangan, tidak akan ada warna lain selain hitam yang pekat, tidak ada perbedaan... tidak akan ada harmoni. membosankan bukan ? 

Perbedaan adalah rahmat tuhan. perbedaan adalah wajah kesempurnaannya...

Komentar

  1. Percuma manusia diberikan akal kalau gak digunakan untuk berpikir mencari kebenaran, manusia diberikan kebebasan untuk memilih agama yang mereka anggap benar, jadi walaupun seumpamanya saya terlahir sebagai seorang yang beragama A, bukan berarti saya tidak mencari tahu kebenaran tentang agama A, alasan kenapa saya bertahan pada agama A adalah karena saya menemukan kebenaran disini, saya sempat mencari tahu kebenaran tentang agama B, C, dan D tapi tidak ada yang sebaik agama A saya tidak menemukan keenaran disana, ini alasan saya memilih ini dan bertahan di sini di A... hehehe

    Walaupun seumpamanya saya terlahir sebagai seorang yang beragama A, dan kemudian menemukan kebenaran di agama B, C atau D, tidak menutup kemungkinan saya pindah ke salah satu selain agama A yang saya anggap memiliki kebenaran tersebut, tapi untungnya itu tidak terjadi karena secara kebetulan lahir dan mendapatkan kebenaran di A... hehehe sekian beby :*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Menyayangkan, Sayangnya...

sayangnya, aku bukan tipikal wanita yang berjuang lebih keras dari umumnya hanya untuk laki-laki sepertimu. sayangnya, aku lebih memilih tidak lagi peduli daripada harus memaafkanmu berulang untuk kesalahan yang selalu sama.  sayangnya, aku lebih membutuhkan laki-laki yang penuh pengertian lebih ketimbang laki-laki yang penuh tuntutan. sayangnya, aku lebih menghargai laki-laki yang mau diajak susah ketimbang laki-laki yang maunya enak saja. sayangnya, aku bukan wanita yang membiarkan laki-lakiku mengencani wanita lain. sayangnya, aku wanita yang tidak bisa tinggal diam ketika aku dikecewakan, bahkan aku bisa membalasnya jauh lebih menyakitkan. sayangnya, aku wanita yang lebih memilih untuk mengakhiri daripada menjalani hanya dengan kesakitan. sayangnya, aku wanita yang susah memberi kalau kepercayaan sudah disia-siakan. sayangnya, aku lebih mendengarkan kata hatiku untuk meninggalkan, daripada kata-kata tanpa usahamu agar aku tetap tinggal. sayangnya, aku adalah aku, aku bukan aku yang...

Cemburu, Tidak ! Tidak !

Entahlah, ini apa ? aku tidak mau menyebut aku sedang dibakar rasa cemburu. Tidak ! tidak ! Sore yang cantik, dengan sahabat-sahabatku yang begitu menawan hari ini. Ah, rindunya beradu cerita bersama mereka. Iya, setelah berminggu-minggu terpisah karena kesibukan kita masing-masing, akhirnya dalam ketidaksengajaan sore ini kita bertemu. Peluklah paksa sore itu, menyongsong senja dengan senyuman terbaik dariku, meskipun disini… iya.. dihati dan pikiranku sedang kacau, mereka tau, mereka cukup mengerti bagaimana aku. Tidak ada yang angkat bicara, mereka tidak mencoba menanyakan “kenapa aku ?” , jelaslah mereka paham betul bagaimana aku ketika mood sudah berbalik 180 penuh, mereka menunggu aku untuk bercerita, pastinya. Tidak biasanya aku menjadi pendiam saat bersama mereka. Aneh ! ini bukan aku ! hahaha ini sore yang cantik, dipadukan dengan sahabat-sahabatku yang begitu menawan, tapi tidak bisa merubah moodku yang terlanjur berbalik arah 180 penuh. Sesekali aku memainkan rambut bagian a...

P.A.I Pertama di Semester 6

17 Februari 2014. kuliah perdana di semester 6. kali pertama dapatkan mata kuliah pendidikan agama islam. semoga menjadi semster yang berkah (syukur-syukur tidak ada mata kuliah yang tertinggal lagi seperti di semester-semester lalu yang tidak pernah 'tidak' meninggalkan satu - dua matakuliah disetiap tanggal KRS-annya). dosen baru : Bpk. Haris. (yaa, sudah ku duga dalam kelas ini aku akan bertemu dengan dosen baru. karena sejauh ini wajah-wajah dosen lama rasanya tidak ada yang pas kalau ngajar agama. wajahnya terlalu berkesenian, bukan berkeagamaan - tapi bukan berarti mereka tidak beragama loh yaa) whahaha bilangnya, Bapak haris ini pernah mendapatkan beasiswa kuliah di Sudan, dan di Al-Azhar. dan bilangnya, beliau sangat senang mengajar P.A.I (Pendidikan Agama Islam) "selain mendapat gaji dari instansi, saya juga mendapatkan pahala dari Allah." begitu sih paparnya. pertemuan pertama ini membahas tentang 'Ketuhanan'. Roh Islam ( Tauhid yang berarti keyakina...