Langsung ke konten utama

Sampaikan Pada Cinta, Aku Baik-Baik Saja.

jangan meremehkan cara pejuang terluka yang sedang memulihkan diri sesekali beristirahat. mencintaimu itu sulit. sangat sulit. hal paling menguras keberanian yang pernah kulakukan didalam hidup, dan itu menjelaskan banyak hal. tetapi bagaimanapun, aku ‘telah-akan’ tetap melakukannya, mencintaimu.

aku tau maksud tidak masuk akal itu. aku memang remuk sepenuhnya dikakimu, hanya karena kau duduk sangat tenang, bukan ?

atau akan ku buat masuk akal, menjauhkanmu dari hati sebisa-bisanya. mencoba beberapa hal agar kuat. menonton pertunjukan wayang atau parade budaya selama mungkin, mengikuti arus air didalam goa berjam-jam, melahap buku semauku, membunuh waktu dengan sahabat-sahabat gilaku, tapi tetap saja, semuanya berakhir didalam selimut yang membungkus seluruh bagian tubuhku dan terisak-isak. hanya terisak dan terisak karena semua alasan yang dengan kejam menghantamku seperti ditinju bertubi-tubi.



hahaha “iya, aku tidak akan sebercanda ini untukmu. aku baik-baik saja”.

lalu kemudian aku berandai tanpa logika, seberapa lama aku masih bisa berdiri ? aku sudah tenggelam jauh didalam jebakan yang sengaja ia gali tengah malam saat semua kelelawar sibuk menari-nari. ini, aku masih tetap menyangga kelopak mata dengan batang korek api. aku hanya membutuhkan satu batang kecil itu, untuk memastikan aku baik-baik saja.

ah dasar kau cinta, selalu seperti itu jawabmu pada beku.

tidak, bukan seperti itu. jangan terburu menyalahkan dirimu atau mungkin kaupikir aku menyalahkan diriku. bukan. aku hanya menulis, setidaknya biar kau tau dengan cara ini seseorang melukiskan keabstrakan pikirannya. ku ulangi lagi cinta, aku baik-baik saja. hatiku masih tetap sama sebelum atau sesudah kau bilang aku berubah dan segala ‘tetekbengeknya’. dia masih melindungi isinya dengan sangat hati-hati, namamu.

ku pastikan kali terakhir, aku baik-baik saja. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Menyayangkan, Sayangnya...

sayangnya, aku bukan tipikal wanita yang berjuang lebih keras dari umumnya hanya untuk laki-laki sepertimu. sayangnya, aku lebih memilih tidak lagi peduli daripada harus memaafkanmu berulang untuk kesalahan yang selalu sama.  sayangnya, aku lebih membutuhkan laki-laki yang penuh pengertian lebih ketimbang laki-laki yang penuh tuntutan. sayangnya, aku lebih menghargai laki-laki yang mau diajak susah ketimbang laki-laki yang maunya enak saja. sayangnya, aku bukan wanita yang membiarkan laki-lakiku mengencani wanita lain. sayangnya, aku wanita yang tidak bisa tinggal diam ketika aku dikecewakan, bahkan aku bisa membalasnya jauh lebih menyakitkan. sayangnya, aku wanita yang lebih memilih untuk mengakhiri daripada menjalani hanya dengan kesakitan. sayangnya, aku wanita yang susah memberi kalau kepercayaan sudah disia-siakan. sayangnya, aku lebih mendengarkan kata hatiku untuk meninggalkan, daripada kata-kata tanpa usahamu agar aku tetap tinggal. sayangnya, aku adalah aku, aku bukan aku yang...

Cemburu, Tidak ! Tidak !

Entahlah, ini apa ? aku tidak mau menyebut aku sedang dibakar rasa cemburu. Tidak ! tidak ! Sore yang cantik, dengan sahabat-sahabatku yang begitu menawan hari ini. Ah, rindunya beradu cerita bersama mereka. Iya, setelah berminggu-minggu terpisah karena kesibukan kita masing-masing, akhirnya dalam ketidaksengajaan sore ini kita bertemu. Peluklah paksa sore itu, menyongsong senja dengan senyuman terbaik dariku, meskipun disini… iya.. dihati dan pikiranku sedang kacau, mereka tau, mereka cukup mengerti bagaimana aku. Tidak ada yang angkat bicara, mereka tidak mencoba menanyakan “kenapa aku ?” , jelaslah mereka paham betul bagaimana aku ketika mood sudah berbalik 180 penuh, mereka menunggu aku untuk bercerita, pastinya. Tidak biasanya aku menjadi pendiam saat bersama mereka. Aneh ! ini bukan aku ! hahaha ini sore yang cantik, dipadukan dengan sahabat-sahabatku yang begitu menawan, tapi tidak bisa merubah moodku yang terlanjur berbalik arah 180 penuh. Sesekali aku memainkan rambut bagian a...

P.A.I Pertama di Semester 6

17 Februari 2014. kuliah perdana di semester 6. kali pertama dapatkan mata kuliah pendidikan agama islam. semoga menjadi semster yang berkah (syukur-syukur tidak ada mata kuliah yang tertinggal lagi seperti di semester-semester lalu yang tidak pernah 'tidak' meninggalkan satu - dua matakuliah disetiap tanggal KRS-annya). dosen baru : Bpk. Haris. (yaa, sudah ku duga dalam kelas ini aku akan bertemu dengan dosen baru. karena sejauh ini wajah-wajah dosen lama rasanya tidak ada yang pas kalau ngajar agama. wajahnya terlalu berkesenian, bukan berkeagamaan - tapi bukan berarti mereka tidak beragama loh yaa) whahaha bilangnya, Bapak haris ini pernah mendapatkan beasiswa kuliah di Sudan, dan di Al-Azhar. dan bilangnya, beliau sangat senang mengajar P.A.I (Pendidikan Agama Islam) "selain mendapat gaji dari instansi, saya juga mendapatkan pahala dari Allah." begitu sih paparnya. pertemuan pertama ini membahas tentang 'Ketuhanan'. Roh Islam ( Tauhid yang berarti keyakina...