....
mataku menatap jauh ke depan, bibirku tersungging senyuman hanya sebagai penanda bahwa tak ada sedikitpun rasa dendam. nafas yang kian memburu, pikiran yang melayang terus kebelakang. terbayang wajahmu.
hati kecilku seperti berkata bahwa nanti kau pasti akan hidup bersamaku. pastinya kau tahu apa yang sekarang bisa membuatku bahagia. tidak... bukan... aku tidak setega itu menghentikan pernikahanmu dengannya. yakin bilamana kau bersedia untuk hidup bersamanya, aku ingin kau bahagia.
pantang bagiku, untuk melanggar janji dan mengkhianati cinta. sekarang tertawalah dunia... aku tidak bisa menjalankan lagi semuanya.
aku akan berusaha mengerti keadaan dimana aku harus terpisah denganmu...
ku pejamkan mata, mengambil tenang. nafas semakin terasa berat, memang. lagi.. terbayang wajahmu yang selalu ku kasihi. jika Tuhan menginginkan ini, akan ku berikan. tetapi ketahuilah, aku tidak mempunyai kekuatan untuk melepaskannya. jangan terharu dengan aku yang pura-pura ikhlas.
Komentar
Posting Komentar