sudah rindu sekali Satri pada laki-laki itu. dia pikir dia harus menuntaskan perasaannya. rindu memang seperti sinar yang memancar, yaa hanya cahayanya yang tampak. pun saat ini, perasaan didalam dada Satri menegaskan bahwa rindu membuat silau seketika.
dia tak sabar lagi menemui laki-laki itu. laki-laki yang dinikahi seorang wanita bersuami.
ditunggunya...
"sampai kapan aku harus bersabar disini ? jangan-jangan kata-kata yang keluar dari mulutmu... jangan-jangan kabar yang membuat telingaku berdenyar-denyar, benar adanya ! kau tak akan pernah menikahiku."
dia tak sabar lagi menemui laki-laki itu. laki-laki yang dinikahi seorang wanita bersuami.
ditunggunya...
"sampai kapan aku harus bersabar disini ? jangan-jangan kata-kata yang keluar dari mulutmu... jangan-jangan kabar yang membuat telingaku berdenyar-denyar, benar adanya ! kau tak akan pernah menikahiku."
Komentar
Posting Komentar