Kepalaku yang sebeku es ini sebenarnya bisa dicairkan "kalau hatiku dia buat terus hangat", Pak Sudah hampir satu bulan ini, aku jarang pulang kerumah ketika Bapak-ku masih terjaga. Entahlah, rasanya aku seperti burung yang baru saja lepas dari sangkar, ingin terbang kemana saja yang ku mau tanpa batas waktu. Dua hari yang lalu, gelagat Bapak-ku memang berbeda. Aku pergi barang sebentar menemui sahabatku sudah ditanyanya bak seorang jaksa - yang mempunyai banyak tuduhan untuk disampaikan. Perasaanku tidak enak. Hari ini, aku pulang kerumah tepat pukul sembilan malam. Sudah berjarak hanya 5km dari rumah, Bapak-ku mengirimkan pesan whatsapp "Kalau pulang, beli makan dulu. Nasinya habis." (Padahal setiap aku pulang malam, aku selalu sudah makan diluar. Pulang dengan kenyang, tapi tidak jarang juga aku makan lagi karena ada makanan dirumah). Aku berhasil pulang kerumah ketika Bapak-ku masih terjaga. Perasaanku yang tidak enak kemarin masih sama ket