Langsung ke konten utama

Designer ?

Sekarang ini memang saya tercatat sebagai mahasiswa Desain Komunikasi Visual disalah satu Universitas di Surabaya. Mengenai ini, memang saya tidak begitu mencintainya. Keseringan ditanya kenapa saya bisa kecemplung didkv ? saya sampai bosen jawabnya. Lantaran karena paksaan orang tua atau bagaimana, entahah. Saya tidak begitu memahaminya juga.

Sedikitnya ya saya dapat mengambil ilmu dari sini meskipun saya tidak mencintainya. Kuliah saya seringkali berantakan, dikatakan harus mengulang beberapa mata kuliah. Ditanya sebab akibat ? saya sering bolos karena saya tidak menyukai mata kuliah itu mungkin, atau saya sering bolos karena saya tergiur dengan uang hasil kerja freelance-an saya. Sejak semester I saya sudah mulai menekuni freelance designer, meski design saya terbilang masih acak-acakan dan tidak bagus. Saya tidak suka menggambar, hasil gambaran saya selalu buruk. Tapi saya sangat menyukai menulis. Itulah, sekalinya saya kerja freelance harus selalu ada 1-2 orang lagi dibelakang saya, untuk membantu menggambarkan apa yang saya maksudkan.

Oke, kesalahan saya disini adalah membiarkan saya bermain dengan aturan orang tua saya. Seharusnya yang saya inginkan pertama adalah saya bisa tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, Broadcast / Jurnalistik disalah satu Universitas di Surabaya.  Tapi memang kenyataan berkata lain. Sudah setengah jalan saya melangkah, Saya sudah disemester 4 sekarang. Setengah langkah lagi aku akan menjadi mahasiswa lulusan desain. Oh ya…? Bagaimana kecintaanku terhadap tulisan ?

Positifnya, saya berpikir bahwa saya bisa mempelajarinya secara otodidak sekarang ini, nanti setelah saya menjadi lulusan desain, rencana saya akan memperdalam tentang Ilmu Komunikasi atau Jurnalistik. Entah itu akan kembali tidak mendapat dukungan dari orang tua atau bagaimana, saya hanya bisa berusaha, dan membuktikan !

Tentang desain komunikasi visual. Saya tidak begitu mencintainya memang. Tapi ketika sebagian orang membicarakan dan berpikir negative tentang dkv, saya akan marah, saya merasa sakit hati. Paling sakit hati ketika saya dikata ‘kamu masuk dkv buat gaya-gayaan aja ? pengen dibilang keren ? lulusan dkv jadi apa sih nanti, sekolahnya cuma menggambar. Gaji didunia kerja pasti sedikit !’

Nah, freaky banget kan yang berpikiran seperti ini. Saya memang tidak mencintai dkv, karena saya merasa ini bukan dunia saya. Setidaknya saya tidak pernah sebelumnya mengatakan yang seperti itu. Memang ya terlihat seperti kacung atau jongoslah, jadi bahan suruh-suruhan orang. Kembali lagi, peran designer disini sangat penting. Siapa bilang gaji designer sedikit ?  akan saya bahas selanjutnya untuk hal ini.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gandeng Tangan

malam minggu romantis ke Pacet, bareng Ayah Ibu. ehm... semacam sudah jadi rutinitas seminggu sekali kesini sih. ..... entah kenapa, Ibu-ku rewel banget hari ini. yang berangkat molor sejam nunggu dia dandan. yang minta mampir sini, mampir sana, beli ini, beli itu. dan.. beberapa menit kemudian sepertinya dia mulai lapar, lalu minta makan-nya harus nasi goreng . (sebentaran sudah nyampek lokasi, eh rewel lagi.) syukur-syukur nemu penjual nasi goreng nih kan. (tapi, zonk. gak seberapa enak). mamam tuh bu ! hahaha *astaga, bella mintamaaf bu*. oke skip, inti cerita dari judul diatas itu kayak gini. Nasi Goreng Pak Joui ..... kebetulan kita bertiga semeja dengan dua sejoli, yang nampaknya sih berstatus 'pacaran'. eh nasi goreng datang, kita mamam dulu yaa. "mana sih ? iyaa... iyaa...". "jangan dihapus. kenapa sih memang ?" ewuuul, mbak ini gelandotan manja banget ke mas-nya, sambil ngubek-ngubek handphone si mas-nya gitu. (maklum, pacar

Wonderful Sunset ( Bangkalan Madura )

okay, ini kali kedua aku menginjakkan kaki ke Pulau Madura, sebelumnya... kali pertama kesini sengaja ingin mencicipi bebek terkenal di Madura "Bebek Sinjay", tidak hanya menikmati kulinernya, aku juga teman-temanku yang lain disuguhi keindahan Pulau Madura dari ketinggian 60m, di Mercusuar Sembilangan berlantai 17.  25 Desember 2013, Merry Christmast yang selalu identik dengan hari libur. hehe semalam, aku memang sudah berencana ingin ke Pelabuhan Perak, aku ingin mencoba bagaimana rasanya duduk dikapal, menyebrang ke Pulau Madura. yap, akhirnya... kali kedua ini aku hanya berangkat berdua dengan sahabat terbaikku siang itu, Risa. kita hanya merogoh dompet Rp.12.000,- untuk biaya masuk pelabuhan dan biaya transportasi kapal. tidak jauh dari jarak kapal berhenti, kita bisa melihat patung tugu pahlawan TNI AL Surabaya, tinggi besar. sedikit kapal yang kita tumpangi menuju ketengah laut, kita bisa melihat jembatan Suramadu yang kali kedua ke Pulau Madura kita melewatinya. rasan

Kabar-Kabar Lagi Nanti !

Apa kabar berkali-kali kau bilang "goblok" separuh bagianku ini ? Tapi aku ganti baru sekali saja, kau bilang sakitnya setengah mati ! 🤣 Lalu pernah tidak kau tanyakan bagaimana kabar ku begini ? Biar tidak hanya melalu kamu yang tidak boleh tersakiti. Oke, aku nanti kabar-kabar berikutnya.. Pokoknya kamu harus bahagia ! Kamu harus menang seenaknya. Ya !