jangan meremehkan cara pejuang
terluka yang sedang memulihkan diri sesekali beristirahat. mencintaimu itu
sulit. sangat sulit. hal paling menguras keberanian yang pernah kulakukan
didalam hidup, dan itu menjelaskan banyak hal. tetapi bagaimanapun, aku ‘telah-akan’
tetap melakukannya, mencintaimu.
aku tau maksud tidak masuk akal
itu. aku memang remuk sepenuhnya dikakimu, hanya karena kau duduk sangat
tenang, bukan ?
atau akan ku buat masuk akal,
menjauhkanmu dari hati sebisa-bisanya. mencoba beberapa hal agar kuat. menonton
pertunjukan wayang atau parade budaya selama mungkin, mengikuti arus air
didalam goa berjam-jam, melahap buku semauku, membunuh waktu dengan
sahabat-sahabat gilaku, tapi tetap saja, semuanya berakhir didalam selimut yang
membungkus seluruh bagian tubuhku dan terisak-isak. hanya terisak dan terisak
karena semua alasan yang dengan kejam menghantamku seperti ditinju
bertubi-tubi.
hahaha “iya, aku tidak akan
sebercanda ini untukmu. aku baik-baik saja”.
lalu kemudian aku berandai tanpa
logika, seberapa lama aku masih bisa berdiri ? aku sudah tenggelam jauh didalam
jebakan yang sengaja ia gali tengah malam saat semua kelelawar sibuk
menari-nari. ini, aku masih tetap menyangga kelopak mata dengan batang korek
api. aku hanya membutuhkan satu batang kecil itu, untuk memastikan aku
baik-baik saja.
ah dasar kau cinta, selalu
seperti itu jawabmu pada beku.
tidak, bukan seperti itu. jangan
terburu menyalahkan dirimu atau mungkin kaupikir aku menyalahkan diriku. bukan.
aku hanya menulis, setidaknya biar kau tau dengan cara ini seseorang melukiskan
keabstrakan pikirannya. ku ulangi lagi cinta, aku baik-baik saja. hatiku masih
tetap sama sebelum atau sesudah kau bilang aku berubah dan segala ‘tetekbengeknya’.
dia masih melindungi isinya dengan sangat hati-hati, namamu.
ku pastikan kali terakhir, aku baik-baik saja.
Komentar
Posting Komentar