aku berusaha menjaga suaraku agar
tetap keras dan tak nampak bergetar
sehingga kau nyaris menduga aku tak begitu sedih. “katakan padaku sekali lagi
dengan jelas. bahwa semua yang kita jalani ini sudah melebihi batas wajar, dan
kau memilih untuk memberhentikannya disini karena kehilangan rasa sabar. katakan
padaku sekali lagi dengan jelas. bahwa kau benar-benar lelah, dan tak ingin
lagi melihatku berusaha berubah. “ mungkin kalimat darimu itu bisa ku jadikan ‘tameng’
untuk membiarkanmu pergi dengan ikhlas.
aku lupa menghirup udara normal. semuanya
terasa sesak.
laki-laki ini baru saja
mengatakan bahwa ia tak mendapat apa-apa dari hubungan ini. more than a lot,
you give me nothin’. you’re free to go.
aku hanya bisa menatapnya, dengan
lengkungan bibir yang ingin mengarah kebawah tapi sekuat mungkin aku berusaha menahannya.
we hurt each other then we do it again, begitulah adanya.
sekarang laki-laki itu telah
benar-benar pergi menjauh, kurasa takkan kembali. aku ingin melawan,
menguasainya karena selalu ada bagian dirinya yang tau bahwa ‘dia bisa’. tetapi
sekali lagi dia berhasil menegur insting mengingatkan tentang apa yang
seharusnya dilakukan wanita sepertiku, dan membiarkan laki-laki itu pergi
menjauh – takkan kembali.
aku memang tak punya apa-apa
untuk ditawarkan kepadanya. aku hanya wanita yang ‘selalu enggan’ tapi banyak
mau dan selalu ingin dimengerti. begitupun ungkapnya.
aku lupa menghirup udara normal. semuanya
terasa sesak.
aku ingin memosisikan tubuhku
diantaranya, menghirup aroma khas ditubuhnya, menyelipkan tangan ke sisi
sebelah lengan sempit dengan kemeja yang longgar dan ringannya. tetapi mataku
tiba-tiba berkilat dan aku mundur, seperti seseorang yang tau bahwa telah
membuat kesalahan sebelum benar-benar dilakukan. membuat keselahan, memeluknya
sebelum benar-benar ditinggalkan.
inilah saat yang aku takutkan
dari sebuah perpisahan, kerinduan yang tak terhankan. bahkan sebelum berpisah
sekalipun aku sudah merindukanmu. bagaimana sekarang aku akan mengatasinya ?
kau lupa tak memberiku cara untuk mengatasi sebelum kau pergi.
Komentar
Posting Komentar