sabtu malam kemarin aku jalan-jalan dengan salah teman laki-lakiku, nonton wayang kulit sampai larut ( pura-pura paham aja sih sama apa yang diomongin dalang ) - makan malam ( apa masih disebut makan malam ketika jam makannya lewat pukul 12 malam ? ) - berniat pulang tapi gagal ( ditengah perjalanan dipulangkannya aku, kita ketemu perompak yang bikin jam pulangku makin larut. eh enggak enggak, kita cuma ketemu segerombol muda-mudi yang ternyata itu bukan perompak. haha kecelakaan men kecelakaan. mobil kita distop. mereka minta anter temennya yang kecelakaan itu ke rumahsakit. okelah, aku sama mas memang baik. hihiihi. dimasukin lah si korban, lalu kita antar ke rumah sakit terdekat. selebihnya aku tidak tahu keadaannya, kita doakan saja semoga si korban selamat. - akhirnya pulang.
.....
hampir setengah dua pagi. ada aja hambatan lagi ( seperti biasa, eyel-eyelan. siapa yang terlebih dahulu pergi masuk kerumah dan siapa yang pergi menjauhi rumah ). aku harus menunggu beberapa menit untuk ini, untuk orang yang selalu tidak mengikuti aturan rumahku... rumahku.. "si empunya rumah boleh menutup pagar, kalau tamu sudah pergi dan sudah tidak nampak dari tikungan komplek.".
hampir setengah dua pagi. aku tak perlu jinjit-jinjit seperti maling untuk berjalan menuju pintu. pagar sudah ku tutup dengan aman, entah tamuku sudah lewati tikungan komplek atau belum. hahhaa. tapi ada yang mengganjal. *jengjeng. ada yang mengintip dari jendela pintu depan. GAES, ADA YANG MENGINTIP DARI JENDELA PINTU DEPAN, Ayah ! .. lalu aku masuk lewat pintu samping kiri kamarku saja.
hoh, ada makhluk cuek setengah matang menungguiku diruang tengah. kentara tidak rela melihat anak gadisnya dipulangkan segini pagi atau bagaimana ? hahhaa. Ayah cemburu yaa ? Ayah.. Ayah.. ( syukurlah kalau Ayah tidak menanyakan perihal siapa yang didepan tadi, syukurlah ).
.....
Ayah, Ayah sayang aku kan. aku tahu kok, meskipun Ayah gak pernah bilang.
Ayah, Ayah cemburu kan. khawatir kan kalau anak gadisnya dibawa keluar sama laki-laki lain selain Ayah, apalagi dipulangin selarut ini. percayalah Ayah, aku bisa menjaga diri, dan Ayah tetap jadi cinta pertamaku, selamanya.
I love you, Yah.
.....
hampir setengah dua pagi. ada aja hambatan lagi ( seperti biasa, eyel-eyelan. siapa yang terlebih dahulu pergi masuk kerumah dan siapa yang pergi menjauhi rumah ). aku harus menunggu beberapa menit untuk ini, untuk orang yang selalu tidak mengikuti aturan rumahku... rumahku.. "si empunya rumah boleh menutup pagar, kalau tamu sudah pergi dan sudah tidak nampak dari tikungan komplek.".
hampir setengah dua pagi. aku tak perlu jinjit-jinjit seperti maling untuk berjalan menuju pintu. pagar sudah ku tutup dengan aman, entah tamuku sudah lewati tikungan komplek atau belum. hahhaa. tapi ada yang mengganjal. *jengjeng. ada yang mengintip dari jendela pintu depan. GAES, ADA YANG MENGINTIP DARI JENDELA PINTU DEPAN, Ayah ! .. lalu aku masuk lewat pintu samping kiri kamarku saja.
hoh, ada makhluk cuek setengah matang menungguiku diruang tengah. kentara tidak rela melihat anak gadisnya dipulangkan segini pagi atau bagaimana ? hahhaa. Ayah cemburu yaa ? Ayah.. Ayah.. ( syukurlah kalau Ayah tidak menanyakan perihal siapa yang didepan tadi, syukurlah ).
.....
Ayah, Ayah sayang aku kan. aku tahu kok, meskipun Ayah gak pernah bilang.
Ayah, Ayah cemburu kan. khawatir kan kalau anak gadisnya dibawa keluar sama laki-laki lain selain Ayah, apalagi dipulangin selarut ini. percayalah Ayah, aku bisa menjaga diri, dan Ayah tetap jadi cinta pertamaku, selamanya.
I love you, Yah.
Komentar
Posting Komentar