"sudah tidak lagi penting. aku sudah menemukan penggantinya. aku sudah menemukan kembali sumber kehidupanku ! sekarang aku harus pergi menemuinya. aku tak ingin melepaskannya."
"dan kau ingat, seberapa terpuruknya aku begitu mengetahui hujan tak lagi peduli ?" senyuman yang tadi melebar sekarang menyusut, menjadi torehan kecewa. tapi kemudian ku geleng-gelengkan kepala, dan senyum ku kembalikan merekah.
"kau tahu kan seberapa besar aku bergantung pada hujan ? seluruh jiwaku adalah miliknya."
"hujan ! aku sudah menemukan pengganti hujan !" teriakku lagi dengan mata yang bisa kau lihat... mata yang berbinar.
"dan kau ingat, seberapa terpuruknya aku begitu mengetahui hujan tak lagi peduli ?" senyuman yang tadi melebar sekarang menyusut, menjadi torehan kecewa. tapi kemudian ku geleng-gelengkan kepala, dan senyum ku kembalikan merekah.
"kau tahu kan seberapa besar aku bergantung pada hujan ? seluruh jiwaku adalah miliknya."
"hujan ! aku sudah menemukan pengganti hujan !" teriakku lagi dengan mata yang bisa kau lihat... mata yang berbinar.
Komentar
Posting Komentar