Langsung ke konten utama

Segala Yang Seharusnya - Saat Aku (Masih) Menjadi Kekasihmu

Reya menarik nafas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara datar. “yah, sayang penyesalan memang selalu datang terlambat, dan waktu tidak bisa diputar kembali. apa yang sudah hilang tak mungkin kembali.”

“Reya, tunggu sebentar.” aku berusaha mencegah kepergian Reya. “masih ada yang ingin aku katakan”.

“aku rasa semua sudah selesai Luh, tak ada lagi yang perlu dibicarakan.”. Reya tetap melangkah pergi meninggalkanku. nyeri dihatiku terasa semakin menjadi, hingga membuatku sulit bernafas.

seiring langkah kakinya menuruni anak tangga, secuil demi secuil harapan muncul dihatiku, aku ingin Reya berbalik arah, lalu mengatakan telah memaafkanku, dan hubungan kita baik-baik saja setelah ini.

…..
laki-laki itu terus menceracau. aku hanya bisa diam, tindakan yang aman untuk menunjukkan ya atau tidaknya aku terhadap semua-mua yang diucapkan.

aku tak mengerti bagaimana cinta ini dapat sebegitu rimbun.

namun, ketika aku terbiasa dengan tidak adanya sedikitpun perhatian dan waktu dari Galuh sebagai kekasihku – sungguh, aku tak lagi mengingatnya ketika aku membutuhkan apapun, atau mungkin aku sudah melupakan kekasihku itu, tiba-tiba saja perasaanku yang begitu rimbun lamat-lamat menyusup.

aku lelah berselisih dengan perasaan. dan hari ini terjawablah semua.

…..
tapi sungguh, kata-kata yang keluar dari mulut Reya hari ini membuatku sadar bahwa ketaklaziman ini adalah hal luar biasa yang dapat meruntuhkan semuanya. harusnya ku berikan perhatian dan waktuku saat ada kesempatan, mengajaknya melakukan hal-hal yang dia suka.

yah, sayang penyesalan memang selalu datang terlambat, dan waktu tidak bisa diputar kembali. apa yang sudah hilang tak mungkin kembali.

sekarang Reya – kekasihku sedang melakukan hal-hal yang dia suka. tapi melakukannya dengan laki-laki lain.

sekarang aku takkan pernah bisa membereskan kekacauan ini.


aku hanya berharap pada laki-laki itu, agar dia bisa melakukan segala yang harusnya dulu ku lakukan, saat aku masih menjadi kekasihmu – Reya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gandeng Tangan

malam minggu romantis ke Pacet, bareng Ayah Ibu. ehm... semacam sudah jadi rutinitas seminggu sekali kesini sih. ..... entah kenapa, Ibu-ku rewel banget hari ini. yang berangkat molor sejam nunggu dia dandan. yang minta mampir sini, mampir sana, beli ini, beli itu. dan.. beberapa menit kemudian sepertinya dia mulai lapar, lalu minta makan-nya harus nasi goreng . (sebentaran sudah nyampek lokasi, eh rewel lagi.) syukur-syukur nemu penjual nasi goreng nih kan. (tapi, zonk. gak seberapa enak). mamam tuh bu ! hahaha *astaga, bella mintamaaf bu*. oke skip, inti cerita dari judul diatas itu kayak gini. Nasi Goreng Pak Joui ..... kebetulan kita bertiga semeja dengan dua sejoli, yang nampaknya sih berstatus 'pacaran'. eh nasi goreng datang, kita mamam dulu yaa. "mana sih ? iyaa... iyaa...". "jangan dihapus. kenapa sih memang ?" ewuuul, mbak ini gelandotan manja banget ke mas-nya, sambil ngubek-ngubek handphone si mas-nya gitu. (maklum, pacar

Wonderful Sunset ( Bangkalan Madura )

okay, ini kali kedua aku menginjakkan kaki ke Pulau Madura, sebelumnya... kali pertama kesini sengaja ingin mencicipi bebek terkenal di Madura "Bebek Sinjay", tidak hanya menikmati kulinernya, aku juga teman-temanku yang lain disuguhi keindahan Pulau Madura dari ketinggian 60m, di Mercusuar Sembilangan berlantai 17.  25 Desember 2013, Merry Christmast yang selalu identik dengan hari libur. hehe semalam, aku memang sudah berencana ingin ke Pelabuhan Perak, aku ingin mencoba bagaimana rasanya duduk dikapal, menyebrang ke Pulau Madura. yap, akhirnya... kali kedua ini aku hanya berangkat berdua dengan sahabat terbaikku siang itu, Risa. kita hanya merogoh dompet Rp.12.000,- untuk biaya masuk pelabuhan dan biaya transportasi kapal. tidak jauh dari jarak kapal berhenti, kita bisa melihat patung tugu pahlawan TNI AL Surabaya, tinggi besar. sedikit kapal yang kita tumpangi menuju ketengah laut, kita bisa melihat jembatan Suramadu yang kali kedua ke Pulau Madura kita melewatinya. rasan

Kabar-Kabar Lagi Nanti !

Apa kabar berkali-kali kau bilang "goblok" separuh bagianku ini ? Tapi aku ganti baru sekali saja, kau bilang sakitnya setengah mati ! 🤣 Lalu pernah tidak kau tanyakan bagaimana kabar ku begini ? Biar tidak hanya melalu kamu yang tidak boleh tersakiti. Oke, aku nanti kabar-kabar berikutnya.. Pokoknya kamu harus bahagia ! Kamu harus menang seenaknya. Ya !